Sayangnya masih banyak sekali beredar burung tangkapan hutan yang diperjual belikan, hal ini tidak dapat dihindari karena permintaan yang begitu banyak, meski dengan tingkat resiko kematian burung lebih tinggi, asal harga burung dinilai relatif lebih murah dibanding dengan burung hasil breeding, para kicau mania lebih suka memilih burung tangkapan hutan.
Lambat namun pasti, belakangan ini mulai banyak kicau mania yang menyadari akan pentingnya menjaga konservasi, agar anak cucu kita kelak masih dapat menikmati suara kicau burung bebas dan liar disekitar tempat tinggal.
berikut ini adalah sedikit paparan penulis tentang perkiraan kebutuhan beaya kandang peternakan burung berkicau.
Kandang
Kacer dan Muraibatu dapat menggunakan ukuran kandang yang sama, dalam hal ini penulis menggunakan dua contoh bahan kandang
- ukuran p x l x t = 150 x 90 x 200 dengan dinding batu bata, rangka kayu, sekat tripleks, kawat kassa anti karat dan atap asbes dan fiber glass. untuk 5 kandang termasuk ongkos tukang ,beaya yg di perlukan +/- Rp 3.500.000.
- ukuran p x l x t = 170 x 90 x 230 dinding batako, sekat calciboard, kawat kassa anti karat, rangka besi galvalum, atap genteng beton. untuk 5 kandang termasuk ongkos tukang +/- Rp 5.500.000
Segala pernak-pernik kebutuhan dalam kandang yaitu :
- wadah pakan dan minum
- tray/bak tempat mandi
- box untuk sarang bertelor
- kayu tangkringan
- pot + tanaman hidup
- kunci pengaman kandang
Indukan
Harga indukan bisa dibilang relatif, tergantung jenis , usia dan prestasi burung . untuk pemula disarankan membeli indukan dari peternakan lain ,usahakan dekat dengan tempat tinggal, jauh lebih banyak kemudahan yang didapat , selain indukan dapat dipastikan jantan dan betinanya ( khusus untuk burung mono morphic ), pemula bisa berkonsultasi tentang berbagai hal tentang seluk beluk peternakan burung dimaksud. itung - itung sambil menyelam minum bir.
Biasanya harga pasangan burung jodoh dan siap bertelor jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan membeli burung jantan dan betina dewasa kelamin yang belum berjodoh.
Jika ada dana lebih, memang idealnya beli pasangan prestasi dan siap kawin, jauh lebih mudah dan menghemat waktu, jika dibandingkan dengan beli indukan terpisah, jantan dapat dari mana, betina dapat dari mana, proses penjodohan kadang bisa sangat mudah kadang bisa berakibat fatal , kematian. pertimbangkan hal ini dengan baik, untung belum didapat indukan sudah mati, waktu sudah banyak terbuang, pakan berbulan-bulan harus turut diperhitungkan. lebih - lebih lagi, membeli burung tangkapan hutan ....sangat tidak disarankan, lebih banyak kesulitan yang akan didapat.
Kalkulasi biaya Pakan
Kadang pemula tidak terlalu memperhitungkan beaya pakan, dana yang di persiapkan sebagai modal usaha di alokasikan besar di kandang dan indukan, padahal kebutuhan beaya pakan juga tidak sedikit, jika sampai hitungan sekian bulan bahkan tahun sebelum indukan berproduksi.
contoh kebutuhan pakan untuk 10 pasang indukan di Plat L bird Farm :
Jangkrik / hari 2 ons . 10.000 x 30hari Rp. 300.000
Ulat kandang 2 ons . 10.000 x 30hari Rp. 300.000
kroto 3 ons 30.000 x 10hari Rp. 450.000
cacing Tanah 2 ons 15.000 x 10hari Rp. 150.000
voor kering 5 bungkus / bulan Rp. 50.000
Total RP. 1.250.000/ bulan.
*) untuk 40 ekor burung
Jangan kaget ya...!!!
boleh juga beaya pakan ditekan lebih rendah lagi, tapi jangan berharap hasil produk akan lebih baik.
Asupan EF sangat penting
bagi indukan di kandang breeding, terutama variasi harus diatur sedemikian rupa, seperti kita kalo menu makan tiap hari tetep itu-itu aja pasti bosan, Pengalaman di Plat L Bird Farm.... saat awal mula menangkar adalah jumlah EF cukup saja masih belum menjamin indukan mau bertelor, mengeram sampai menetaskan telor, banyak sekali kendala yang dialami, mulai indukan berhenti mengeram sebelum menetas, telor dibuang, anakan usia beberapa hari dibuang, hal demikian sangat berhubungan dengan asupan pakan terutama EF. yang paling penting adalah tekun , sabar , dan terus berusaha memperbaiki kesalahan.
Sementara sampai disini dulu, ...Semoga sukses...